Hari ini ternyata libur

08.15 Notifikasi berbunyi

“Yah, Tolong jemput anak kita nanti selesai siaran ya, jam 9.00 dia Pulang”

ketak-ketik

“Waduh maaf bu, ayah nggak bisa soalnya ada anak baru lagi training masih harus extra perhatian, khawatir on air-nya agak melenceng”

08.19 Notifikasi berbunyi, lagi

“iya, nggak apa-apa biar nanti pamannya saja yang jemput pulang”

Siaran pagi tadi berjalan ‘lumayan hidup’ dikarenakan tiga hari ini ada teman lama gabung kembali untuk melanjutkan jiwa broadcasting-nya, siaran pagi bisa tandem lagi dan nggak ngirit armada agar jam berikutnya tetap terisi dan program radio berjalan lancar.

“Kang, kalo mau jemput anak pergi sajalah dulu! saya nggak terlalu terburu-buru pulang” ujar sang teman.

“Sudah ada yang jemput.”

Beberapa menit berlalu, telepon berbunyi terdengar suara isak tangis dari speaker handphone.

“yah, tahu nggak? ternyata tuh anak selama lebih 2 jam tadi disekolahan dia sendirian, hari ini sekolah libur, sekolah juga sepi! badannya sekarang demam, kadang menggigil dan panas.”

Ya Tuhan, Astagfirullah! Subhanallah.

Saya langsung meminta kunci motor teman saya dan bergegas pulang, apa yang terjadi pada anakku? semoga dia baik-baik saja tidak ada yang ganggu, tidak ada yang berbuat jahat padanya, Ya Allah jangan sampai saya berburuk sangka atas hal ini, jangan-jangan? Jangan-jangan? ah!! Arghhhhhh…! sepanjang perjalanan pikiran berkecamuk namun tetap berusaha tertib di jalan, riuh rendah suara-suara berteriak lantang dalam ingatan dan sekuat tenaga berusaha tenang meski dalam kekhawatiran, takut terjadi apa-apa.

hqdefault

Sesampai dirumah kontrakan tanpa ba-bi-bu kuhampiri anakku dan saya ajak berbicara, saya tanya apakabarnya, saya tanya apakah ia baik-baik saja, apakah ada yang mengganggunya, apakah ada yang berbuat jahat, ia berteriak kencang!

“nggak ada…!!! aku baik-baik saja!”

Alhamdulillah, tapi apa benar di baik-baik saja? Fiuh! saya tambah paranoid.

Baiklah, saya tak akan memaksa anak saya menjawab apa yang terjadi saat anak saya yang masih kelas satu SD ada di ruang kelas sendirian? saat anak-anak yang lain libur, anak perempuan yang harus dijaga benar-benar dan diarahkan baik-baik ternyata hari ini harus mengalami guncangan hingga badannya demam, bagaimana tidak? anda bisa bayangkan di sekolah yang tak ada siapa-siapa dia berdiam diri didalam kelas sendirian. apa yang ia lakukan sedari jam 7.00 pagi hingga jam 9.++

****

Catatan:

  • 05.30 Bangun pagi
  • 06.00 mandi, sarapan, berpakaian,
  • 06.30 siap-siap berangkat sekolah, menunggu jemputan teman.
  • 06.40 Berangkat sekolah bersama kakaknya yang dijemput temannya menggunakan sepeda motor, agar efektif dan efisien.
  • Sesampai di Sekolah Dasar, kakaknya langsung pergi ke tempat ia sekolah bersama temanya.
  • Apa yang ada dalam pikirannya ketika melihat suasana sekolah begitu sepi dan tak ada anak yang lain berseragam SD?
  • Barangkali karena gedung sekolah SD yang bersatu dengan sekolah lanjutannya terlihat ada kegiatan anak-anak lain
  • Sehingga kakanya  menduga kegiatan sekolah adik normal-normal saja.
  • Mengapa anak saya tak sampai tahu bahwa hari ini libur?
  • Kemarin, saya menjemput anak saya langsung dari ruang kelasnya sempat ditanya oleh gurunya dan cari siapa, jemput siapa? saya jawab jemput anak saya
  • Sebelum kami meninggalkan Sekolah sang guru sempat terdengar titip pesan kepada anak saya bahwa nanti ibunya harus datang ke sekolah mengambil raport tanggal sekian.
  • Saya tanya ke anak saya? memangnya kamu nggak tahu kalo hari ini libur? dia jawab tahunya sang guru hanya  menyuruh ibunya datang tanggal sekian.
  • Apakah anak saya tidak perhatian? saya beri dia kuliah banyak-banyak sebab hal inipun pernah kejadian di Sekolah lama sebelumnya, disaat yang lain libur anak saya berseragam sekolah dan bermain-main saja di lapangan upacara, beruntung guru-guru dan staff sekolahnya waktu itu hanya meliburkan anak didiknya.

Duh, ceritanya masih panjang, nanti disambung lagi.

(Sambungan)

1 thought on “Hari ini ternyata libur

Leave a comment