Apa dosanya kata bibi dan tante?

Ilustrasi saja : Sukadamaitiga

Cerita Satu

“Bu…!! Bu..!! itu anak yang tadi anak ibu ya?” perempuan pedagang itu lantang berteriak dan menunjuk seoarang anak perempuan kecil yang masih duduk di kelas satu SD

“iya kenapa bu, anak saya lupa bayar atau bagaimana?” tanyanya pelan

“oh jadi itu anak ibu ya? nggak sopan!” intonasinya meninggi, sambil memalingkan muka menyelidik anak-anak kecil yang tengah memilih jajanan

Semua mata tertuju ke arah si kecil dan pasangan mata anak-anak lainnya, tak urung juga  ibu-ibu yang ada di dalam kantin melihat seolah memandangi penjahat, ada yang didakwa melakukan kesalahan.

“lho..! anak saya nggak sopan kenapa?” mulai tensi

“saya dipanggil bibi!” bernada keras

“Yah bu, cuman dipanggil bibi masa dibilang nggak sopan, masih mending anak saya memanggil ibu ini bibi, dari pada situ dipanggil kakek, bukan saja tidak sopan tapi melecehkan!” mulai sewot

“ya tapi jangan panggil bibi dong anak ibu itu nggak sopan, saya bukan bibi panggil ibulah”

Pertengkaran tak terelakan.

“Lebih nggak sopan mana bu, ibu teriak-teriak didepan orang banyak menuduh anak saya tidak sopan lantas anak saya jadi perhatian banyak orang, kemudian dia merasa bersalah atas apa yang dia lakukan padahal di tempat asal kami bibi itu sama dengan tante, aunty! panggilan dekat respek dan hormat!”

“ya tapi itu disana, disini lain Bibi itu panggilan pembantu!”

“terus kalo anak saya panggil anda bibi lantas ia menganggap pembantu? nak sini, sini nak, besok lagi mohon jangan panggil ibu ini bibi ya nak, panggil saja ibu tapi kalo ibu ini tidak mau dipanggil ibu juga sama kamu nak, terserah kamu mau manggil apa”

Pedagang lainnya di kantin tersebut salah satunya mulai angkat bicara.

“tak masalah koq bu, anak ibu panggil kami bibi toh bukan anak ibu saja yang memanggil bibi, anak-anak yang lainpun sama rata-rata mereka panggil ibu itu juga demikian.”

Dari sini cerita berakhir, ujungnya masih menggantung tanpa ending yang happy misalnya berakhir dengan cerita saling memaafkan.

Definisi BIBI menurut wikipedia dan bahasa Indonesia yang umum.

Bibi adalah saudara perempuan dari orang tua seseorang. Setiap orang memiliki bibi kandung, jika orang tua mereka memiliki saudara perempuan kandung.

***

Cerita kedua

“tante…”

Tak ada sahutan

“tante..yang ini berapa?”

“tante..”

Masih terdiam

“tante yang ini berapa tante.”

“Dik, kalo bisa jangan panggil tante ya..,yang ini dua puluh ribu” meski dengan nada kesal

“Panggil kaka saja kami bukan tante-tante”

*****

Cerita ketiga

“Bi….!”

“Ya, nyonya…!”

“hari ini saya nggak pulang ya bi, jadi titip anak-anak jangan sampai ada yang keluar malam-malam dan besok nggak usah masak, biar anak-anak makan diluar aja sekalian mau main-main katanya ke emol, saya pergi ya bi..!”

Dan cerita keempat

Di ujung jalan dua perempuan sedang terlibat adu argumen.

“tante saya sudah jelaskan kami belum ada uangnya, besok lusa kalo tante kesini lagi kami bayar lunas koq hutangnya kan tinggal sedikit lagi dak apa-apa ditambahin lagi bunganya.”

“Besok kau jangan bohong lagi ya uangku harus kuputar-putar sana-sini supaya bisa orang lain pinjam sama aku”

Tante : Adik perempuan dari ibu atau ayah.

****

The end

Leave a comment